Pemerintah menarik Taman Nasional Komodo (TNK) dari nominasi New7Wonders of Nature. Namun ternyata Komodo masih dapat dipilih dan tetap menjadi salah satu kandidat dari 28 keajaiban alam dunia yang tersisa.
“Status Pulau Komodo dalam New7wonders masih sama seperti sebelumnya, Pulau Komodo masih menjadi finalis yang bersaing dengan 28 kandidat lainnya untuk dipilih oleh masyarakat di seluruh dunia sebagai New7wonders of Nature (7 Keajaiban Alam yang baru),” terang Kepala Komunikasi New7Wonders, Eamonn Fitzgerald, dalam surat resminya kepada Pendukung Pemenangan Komodo (P2Komodo) bertanggal 17 Agustus 2011.
P2K merupakan Official Supporting Committee Komodo dalam kompetisi global ini. Mereka melakukan kampanye publik untuk memenangkan Pulau Komodo.
“Ini kami yang mengajukan diri kepada New7Wonders, bukan mereka yang menunjuk kami,” kata Ketua P2K, Emmy Hafidl, dalam konferensi pers di kantornya, Jl Palatehan Raya no 1, Jakarta Selatan, Jumat (19/8/2011).
Penelusuran detikcom di situs resmi New7Wonders, Taman Nasional Komodo (TNK) masih terpampang sebagai salah satu nominator. Ia masih bisa dipilih oleh masyarakat dari seluruh penjuru dunia hingga 11 November 2011 mendatang.
P2Komodo pun menjelaskan seputar New7Wonders, organisasi yang menggelar pemilihan ini. Menurut P2Komodo, New7Wonders merupakan lembaga yang kredibel dan dapat dipercaya. Sejumlah tokoh politik maupun selebritas dunia bahkan PBB telah mengakui organisasi ini.
P2Komodo menyesalkan pernyataan Menbudpar Jero Wacik yang menyatakan telah mencabut pencalonan Komodo karena menggangap organisasi ini tidak beres.
Meski demikian, di lain pihak, P2Komodo juga menyesalkan ancaman yang pernah dikeluarkan New7Wonders yang hendak mencoret Komodo dari daftar nominasi karena menganggap pemerintah tak serius menyelenggarakan malam anugerah New7Wonders of Nature di Jakarta. Baik pemerintah maupun New7Wonders, tak bisa mencoret Komodo dari daftar nominasi.
“Bagi kami yang penting sekarang adalah memenangkan Komodo. Kemenangan komodo akan memberikan dampak positif bagi perekonomian nasional, terutama masyarakat lokal,” kata Emmy Hafidl yang juga aktivis lingkungan ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar